PENGERTIAN ANGKA INDEX

Pengertian Angka Indeks.
Adalah suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama (produksi ekspor, hasil penjualan, jumlah uang beredar, dsb) dalam dua waktu yang berbeda.
Di dalam membuat angka indeks diperlukan dua macam
waktu yaitu :
1.Waktu dasar (Base period) yaitu waktu di mana suatu kegiatan (kejadian) dipergunakan untuk dasar perbandingan.
2.Waktu yang bersangkutan/sedang berjalan (Current period) yaitu waktu dimana suatu kegiatan akan diperbandingkan terhadap kegiatan pada waktu dasar.
3.2 Pemilihan Tahun Dasar.
Beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam
menentukan atau memilih waktu dasar adalah
1. Waktu sebaiknya menunjukkan keadaan perekonomian yang stabil, di mana harga tidak berubah dengan cepat sekali.
2. Waktu sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik kurang dari 5 tahun.
3. Waktu di mana terjadi peristiwa penting.
4. Waktu di mana tersedia data untuk keperluan pertimbangan, hal ini tergantung pada tersedianya biaya untuk penelitian ( pengumpulan data).
Indeks Tidak Tertimbang
Indeks harga relatif sederhana adalah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja baik untuk indeks produksi maupun indeks harga misalnya indeks produksi ikan, indeks harga beras dll.
Indeks tidak tertimbang Harga relatif sederhana :

`

Indeks tidak tertimbang Produksi relatif sederhana :
Indeks tidak tertimbang Rata-rata relatif sederhana :
Indeks Agregatif adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang (kelompok barang) misalnya indeks harga 9 bahan pokok.
Indeks tidak tertimbang Harga Agregatif :

Indeks tidak tertimbang Produksi Agregatif :

Indeks tidak tertimbang Rata-rata Harga :
Langkah-Langkah Penyusunan Angka Indeks
Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:
a. Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir. Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran.
b. Menentukan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.
c. Memilih Sumber Data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.
d. Memilih Tahun Dasar (Base Year)
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai 100. Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan. Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100. Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan.
Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:
1) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).
2) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.
e. Memilih Metode Penghitungan


Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang. Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar